Silahkan cari DISINI

Rabu, 11 Juli 2012

Bakalan Kurang Nafsu Makan

Kalau burung bakalan kurang nafsu makan

Di forum tanya jawab tentang Produk Om Kicau Om Leo Andrie bertanyan tentang penambah nafsu makan untuk burung bakalan. “Biar nafsu makannya banyak dan cepat makan voor, produk yang digunakan yang mana Om Duto?”.
Saya menajwab bahwa kekhawatiran terhadap kurangnya nafsu makan pada burung bakalan bisa dimengerti, akan tetapi, hilangnya nafsu makan sebenarnya merupakan hal yang biasa terjadi pada burung bakalan karena dia lebih terfokus pada penyesuaian terhadap lingkungan, termasuk pola dan jenis pakan.
Hilangnya nafsu makan bisa juga merupakan satu gejala umum adanya penyakit. Apabila kehilangan nafsu makan bersifat akut atau serius, hal penting yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi dan mengobati penyebabnya. Pada burung dapat berupa infeksi akibat gangguan parasit, terutama cacing (Ascaridia galli) dan kutu.
Untuk mengatasinya perlu diupayakan dengan membasmi parasitnya serta menjaga nutrisi pada pakan burung dengan voer yang berkomposisi bagus dan sering-sering coba diganti jenis EF-nya.
Jika kehilangan nafsu makan tidak disertai dengan adanya tanda penyakit, maka sangat dimungkinkan kehilangan nafsu makan burung adalah gejala normal pada masa penyesuaian dengan lingkungan dan jenis dan bentuk pakan yang baru.
Hal-hal yang harus diperhatikan dengan baik berkaitan dengan kasus kurang nafsu makan pada burung, adalah menghindari memberikan voer yang mempunyai aroma yang keras atau berwarna tajam karena hal itu menjadi barang yang sangat asing bagi burung.
Adapun pemberian “obat penambah nafsu makan”, tidak perlu lagi bila burung telah mendapatkan voer dengan komposisi nutrisi yang seimbang (karbohoidrat, protein dan sejumlah jenis asam amino serta mineral). Vitamin hanya diberikan bila memang burung kekurangan vitamin dan atau mineral tertentu.
Jadi pastikan burung tidak terkena gangguan parasit dan mendapat makanan dengan komposisi nutrisi yang seimbang. Untuk membasmi parasit bisa gunakan FreshAves (bebas bahan peluruh zat lilin) dan/ atau BirdFresh. Kalau Om ragu mengenai komposisi kandungan nutrisi pada voer dan EF, bisa gunakan BirdVit untuk memastikannya.

Kegemukan
Menanggapi pertanyaan Om Leo Andrie itu, Om Yogi Prayogi alias Om Cj mengatakan, “Hati-hati nati gemuk terus malas berkicau he he he ….” Tetapi Om Cj juga mengatakan begini (saya jadi GR, heheh): “Saya mau pesen mineralnya aja deh.. mantap nih..”
Menimpali pernyataan Om Cj saya mengatakan “Betul.” Dan untuk mencegah burung gemuk serta dampaknya, saya pun mengatakan perlunya dibaca artikel tentang “Agar burung terus berkicau, stop pakan sebelum kenyang”.
Dalam artikel itu pada intinya saya mengatakan bahwa berikan pakan kepada burung ketika lapar dan stop pemberian sebelum kenyang (atau kekenyangan). Tapi perlu diingat, bahwa ini adalah pola perawatan bagi mereka yang “sempat” dan bisa konsisten.
Caranya, setelah burung mandi (pada pagi hari, kalau biasa dimandikan pagi) katakanlah jam 7, berikan pakan seperti sediakala. Selepas jam 9, keluarkan wadah pakan. Ini bertujuan agar burung tidak makan melulu setelah itu. Sekitar jam 12, baru wadah pakan dimasukkan lagi. Kalau siang biasanya diberi tambahan jangkrik entah berapa ekor misalnya, ya berikan seperti sediakala. Keluarkan lagi wadah pakan sekitar jam 13. Masukkan lagi pada jam 17-an atau setengah jam sebelum burung masuk peraduan. Dan keluarkan wadah pakan bersamaan dengan Anda mengerodong burung, atau kalau yang tidak biasa kerodong, ya pokoknya keluarkan wadah pakan agar burung tidak makan di malam hari.
Pola di atas memang tidak baku, terserah Anda bagaimana mengaturnya yang jelas tujuannya adalah agar burung tidak makan melulu dan kekenyangan. Burung yang selalu kenyang, selain relatif tidak rajin bunyi, juga gampang menjadi gemuk. Padahal kalau burung kegemukan, pastilah relatif nggak rajin bunyi.
Catatan:
Pola pengaturan pakan seperti ini berlaku untuk burung dalam kondisi normal (tidak sakit/ mabung; tidak dalam treatment khusus menghadapi lomba dsb) dalam perawatan sehari-hari.
Pola pengaturan pakan seperti ini mutlak diterapkan kepada burung-burung jenis tertentu (dalam kondisi normal untuk perawatan sehari-hari) yang kerjanya kebanyakan makan melulu seperti kenari. Jangan biarkan sangkar kenari Anda selalu ada pakan di dalamnya, karena selama ada pakan, kenari tidak pernah berhenti makan. Atau, cukup letakkan pakan kenari 1 sendok makan (atau bahkan kurang) pada pagi hari (dengan asumsi masih ada sayur/buah, atau kadang malah telor puyuh dsb). Cukupkan itu untuk makan kenari dalam sehari. Kalau sore hari sudah kosong, biarkan saja. Dan baru diberi lagi pagi hari keesokannya.
Terapkan ini secara konsisten, niscaya burung Anda yang seharusnya rajin bunyi tetapi angin-anginan, menjadi rajin bunyi.
Salam Sehat Burung Indonesia, Om Kicau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.